Minggu, 13 November 2016

MISTERI SENDANG SIWANI WONOGIRI

MISTERI SENDANG SIWANI DAN LATAR BELAKANG PERJUANGAN PANGERAN SAMBER NYOWO

 



Bangsa Indonesia memang sejak dulu menjadi 
incaran bangsa lain, khususnya Belanda yang 
menjajah Indonesia hingga tiga setengah abad 
lamanya. Namun bangsa Indonesia tidak tinggal 
diam dan memberikan perlawanan terhadap 
pemerintahan kolonial Belanda tersebut. Sebab mereka tidak ingin dijajah oleh bangsa asing yang 
hanya ingin mengambil keuntungan dan 
mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam dan 
terkenal dengan hasil rempah-rempah yang ada di 
Indonesia. 
Salah satu contoh perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia terhadap pemerintahan 
kolonial belanda adalah terjadi di daerah Selatan 
pulau Jawa, tepatnya di kabupaten Wonogiri yang 
dulunya ikut dalam pemerintahan kraton 
Mangkunegaran Surakarta. Tepatnya di 
kecamatan Selogiri, desa Krisak terdapat perlawanan terhadap pemerintahan kolonial 
Belanda yang dulu dipimpin oleh Adipati Raden 
Mas Sahid atau sering dijuluki Samber Nyowo. Ia 
sebenarnya adalah putra raja kraton 
Mangkunegaran Surakarta. Ia meninggalkan 
kraton karena merasa bahwa kraton Mangkunegaran Surakarta telah bekerja sama 
dengan pemerintahan kolonial Belanda, padahal 
Belanda adalah penjajah dan musuh bangsa 
Indonesia, khususnya di tempat Adipati Raden 
Mas Said tinggal. Hal itu menyebabkan 
kesengsaraan bagi rakyat. Pangeran Samber Nyowo atau Adipati Raden Mas 
Said memilih pergi meninggalkan keraton dan 
bergabung dengan rakyat biasa untuk bersatu 
melawan kolonial Belanda. Kepergian dan 
pengembaraan Pangeran Samber Nyowo sampai 
di Wonogiri, ia bergabung dengan rakyat dan memberikan perlawanan sengit kepada kolonial
belanda. 
Pada suatu hari Pangeran Samber Nyowo bersama 
pasukannya mengalami kekelahan. Mereka 
dengan pasukannya dapat dipukul mundur oleh 
para pasukan Kolonial Belanda, karena pada waktu itu persenjataan Belanda lebih canggih dan 
lengkap daripada persenjataan yang dimiliki oleh 
pasukan Pangeran Samber Nyowo yang hanya 
besenjatakan bambu runcing, tombak, dan keris. 
Pangeran Samber Nyowo dan pasukannya 
memilih menyingkir dari pasukan kolonial Belanda. Pageran Samber Nyowo memerintahkan 
pasukannya untuk beristirahat sambil menyusun 
strategi kembali untuk bisa kembali melawan 
pasukan kolonial Belanda. 
Pada waktu beistirahat, Pangeran Samber Nyowo 
melihat ada dua ekor kerbau jantan yang sedang berkelahi, seekor kerbau kecil (anak kerbau) 
melawan kerbau yang besar dan sudah tua, 
perkelahian dua ekor kerbau yang tidak 
seimbang tadi pasti dimenangkan oleh kerbau 
yang besar karena badannya yang tinggi dan 
kekar, tentu saja tenaganya lebih kuat daripada kerbau yang kecil. 
Perkelahian tadi membuat kerbau kecil lari 
menjauh dari kerbau besar dan akhirnya kerbau 
kecil menemukan tempat yang lebih aman. Tempat 
itu juga digunakan untuk beristirahat Pangeran 
Samber Nyowo. Pangeran Samber Nyowo mengamati terus kerbau kecil tadi, ternyata 
kerbau kecil tadi beristirahat juga, lalu kerbau kecil 
meminum air sendang (Jawa = bilik) yang airnya 
keluar dari mata air, dan setelah meminumnya 
kerbau kecil tadi diluar dugaan kerbau kecil itu 
menghampiri kerbau besar. Perkelahian sengit pun tidak dapat dihindarkan lagi antara kedua
kerbau, dan tidak terduga kerbau kecil bisa 
mengalahkan kerbau besar. 
Pangeran Samber Nyowo melihat peristiwa yang 
dilakukan oleh kedua kerbau tersebut yang tidak 
masuk akal dan diluar nalar sehat, akhirnya Pangeran Samber Nyowo berpikir dan mendapat
inspirasi untuk meminum air tadi. Setelah 
meminum air sendang tadi di dalam tubuhnya 
terasa aneh dan mendapatkan kekuatan 
supranatural, ia menjadi berani dan bersemangat 
lagi untuk berperang melawan pasukan kolonial Belanda lagi. Para prajurit Pangeran Samber
Nyowo pun mengikuti untuk meminum air 
sendang, dan ternyata betul pemikiran Pangeran 
Samber Nyowo air sendang tadi berkhasiat, hal itu 
terbukti Pangeran Samber Nyowo dan 
pasukannya berhasil mengalahkan pasukan kolonial Belanda. Pasukan kolonial Belanda satu
persatu tewas. 
Mereka menyerbu pasukan kolonial Belanda 
seperti seorang memakan bubur yang masih 
panas, yaitu dari pinggir dulu dan baru ke 
tenggah kemudian menghabiskannya. Sehingga air sendang itu diberi nama oleh Pangeran Samber 
Nyowo atau Adipati Raden Mas Said dengan 
sebutan “Sendang Siwani”.



Source : https://www.mindtalk.com/channel/mistis/post/misteri-sendang-siwani-dan-latar-belakang-perjuang-632079329915847349.html
» - See more at: http://www.infosoloraya.com/taman-plintheng-semar-wonogiri/#sthash.QCZNeArh.dpuf
» - See more at: http://www.infosoloraya.com/taman-plintheng-semar-wonogiri/#sthash.QCZNeArh.dpuf

GUA MARIA RATU KENYO WONOGIRI

Gua Maria Ratu Kenyo Wonogiri

 


Untuk menuju ke Ratu Kenyo ambil jalan ke arah selatan Solo untuk menuju ke Wonogiri, setelah masuk kota Wonogiri ambil jalan yang menuju ke selatan (arah Pacitan). Dari Wonogiri jaraknya kira-kira 40-50km dan ada 2 jalur yang bisa ditempuh untuk menuju ke gua Maria ini.
1. lewat Ngadirejo - Baturetno - Giriwoyo, jalur ini melewati tempat wisata andalan Kabupaten Wonogiri yaitu danau/waduk Gajah Mungkur yang banyak restoran ikan bakar sepanjang jalannya dan berpemandangan indah tetapi jalannya lebih kecil atau lewat jalur utama ke Pacitan yaitu Wuryantoro - Pracimantoro - Giritontro - Giriwoyo yang menjauhi waduk tapi jalannya lebih lebar. 
2. Lewat jalan arah Gajah Mungkur kemudian bertemu di Giriwoyo lalu dari sini bisa ke Pacitan. Gua Marianya terletak antara jalur Giriwoyo dan Pracimantoro tidak jauh dari kantor kecamatan Giriwoyo, dekat gereja St. Ignatius Danan, ada papan nama kecil di pinggir jalan yang menunjukkan lokasi gua Maria Ratu Kenya. Tidak ada petunjuk jalan yang jelas untuk ke desa/kota kecil itu, bahkan papan petunjuk arah ke Gajah Mungkur-pun tidak ada, jadi pasang mata baik-baik lihat papan nama alamat sepanjang jalan dan bertanya jika diperlukan.
 

Gua maria sudah diperbaiki beberapa kali, jadi gua  Maria Ratu Kenyo perpaduan antara nuansa alam dan bangunan moder'n. Dari sejarahnya, Gua Maria Sendang Ratu Kenya atau Tempat Doa Hati Ibu yg Bahagia memang istimewa, apalagi jika anda percaya bahwa tempat inilah yang ditunjuk secara khusus oleh Bunda Maria sebagai tempat doa atau ziarah bagi umat Katolik di Indonesia.
 
 
Source :  http://yuhanesdwiprabowo.blogspot.co.id/2010/04/gua-maria-ratu-kenyo-wonogiri.html

MUISEUM KARST DUNIA WONOGIRI


Museum Karst Dunia ada di Wonogiri  

 


Pada era sekarang ini, minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke museum masih sangatlah rendah. Kebanyakan pengunjung yang saya temui di museum merupakan anak-anak sekolah yang sedang melakukan studi tour atau turis-turis asing yang sedang berwisata ke negeri ini. Miris ya sebenernya ?
Tiket masuk ke museum terbilang sangat teramat murah. Dengan uang sebesar Rp. 2.100 saja kita sudah bisa masuk ke museum karst yang kece banget ! uang segitu kalo di daerah kampus saya sekarang,  cuma dapet es teh se plastik dan langsung abis sekejap *glek glek glek* tapi kalau uangnya digunakan untuk ke museum ilmu nya kan ga akan habis. atau jangan-jangan karena jamannya anak muda hits sekarang ini bilangnya, "lupakanlah masa lalu terus lah melangkah ke depan" yah jadi galau-galau deh nanti isi postingannya ha ha canda guys yuk kembali ke museum :D
Mungkin di postingan saya nanti saya akan bahas masalah museum secara lebih spesifik dan dari berbagai macam sudut pandang. Kali ini saya mau review tentang Museum Karst Dunia yang kece banget ! 
Sebetulnya tujuan utama saya dan partner adalah ke pacitan, namun dipersimpangan daerah wonogiri dekat pasar ada plang tulisan yang menunjukan museum karst 1km ke arah kanan dan kami tanpa berpikir panjang langsung membelokan setang motor ke kanan dan wuss sampailah kami di pintu masuk museum karst. Dari pintu masuk terlihat sangat sepiiiiiiiii tetapi akses ke museum karst sudah lumayan bagus, hanya saja kontur jalannya yang naik turun. Setelah sampai kami lalu menuju pos tiket masuk dan "krik krik krik" tak ada orang satupun yang berada di tempat itu.

Berjalan menjauh dari pos retribusi, ada sepasang suami istri yang sedang bersih-bersih bilang ke kami bahwa museum karst buka jam 8 pagi. hehe jadi kami kepagian *gubrak* dan bapak yang sedang bersih-bersih itu ternyata penjaga pos retribusi. Alhasil kami menunggu setengah jam sambil menghabiskan mie goreng yang kami bawa dan bermain getrich diatas ayunan.*biar kekinian*

Lokasi nya cukup bersih, halaman parkirnya sangat luassssss ada beberapa ayunan dan banyak pohon rindang. untuk kebersihan ? tempat ini menyediakan banyak sekali tempat sampah jadi kalo ada yang buang sampah sembarangan dengan  alesan sedikit tempat sampah, NO WAY !

Tepat pukul 08:00 museum karst di buka. Total orang yang berkunjung ada 7. Kami dan satu keluarga lain. Pertama kali masuk saya langsung kaget. gilaaaak keren banget zumpahhhh.
Pegawai yang bekerja memakai seragam rapi, ada tempat penitipan barang dan tempatnya kinclong men ga jadul gitu. lo mesti coba !
Pegawai di tempat ini sangat ramah jadi jangan sungkan apabila ingin bertanya lho. Oiya, museum karst ini ternyata museum yang terbilang masih cukup muda diresmikan pada 30 Juni 2009 oleh bapak Presiden SBY pada waktu itu. well, berarti saya kesini setelah hampir 6 tahun berdri.
Ditunjukin "ke arah sini..." hihi lucu. Museum karst ini dibuat karena di daerah kawasan ini merupakan pusat penelitian karst. Terdapat puluhan goa yang keren dan menajubkan di daerah pracimantoro ini. Museum karst ini terletak dekat wonogiri-pacitan-gunung kidul. Museum ini dibangun di kawasan perbukitan gamping. Perjalanan menuju tempat ini sangat jauh dari kendaraan umum, jadi disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti sepdea motor, mobil, ojek, travel dll.
Museum ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 3 untuk pengenalan mengenai karst lewat pemutaran film. lantai kedua pengenalan stalaktit stalakmit bebatuan dan karst-karst yang ada di Indonesia maupun dunia lantai 1 nya terdapat replika-replika 3D dari karst itu sendiri.
 




Semuanya tersaji secara lengkap disini !
Jadi kalo kesini, pengunjung tidak hanya dikenalkan tentang bebatuan karst lewat museum ini tapi bisa melihat langsung karena daerah museum ini disekitar perbukitan karst juga. kece ya ?
Berwisata sambil belajar dan melestarikan lingkungan. cocok banget nih buat orang tua yang ini mengenalkan anaknya pada alam. Ternyata alam Indonesia itu keren banget lho. Kalau masih ada yang bilang Indonesia itu ga keren berarti kamu "Kurang Piknik" HAHA



Turun ke lt 1 juga banyak replika yang tidak kalah menarik dari lt 2. Di lantai 1 ini selain terdapat replika karst, juga terdapat replika manusia purba.

Jika ingin membeli cinderamata dari museum ini juga ada lho :D

Fasilitas di Museum Karst ini cukup lengkap, ada warung penajaja makanan dan minuman, tempat ibadah, toilet, halaman parkir yang luas dan masih banyak lagi !

menurut blog musuem karst, kawasan karst di Pracimantoro ini dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah dan panorama alam yang khas.

Senang rasanya, apabila tempat sebagus ini banyak pengunjungnya.
Semoga makin banyak pengunjung di Museum Karst ini.


Source :  http://reyginawisataindonesia.blogspot.com/2016/05/mengenal-museum-karst-wonogiri.html

WISATA TELAGA WARNA WONOGIRI

 WISATA TELAGA WARNA WONOGIRI





Merupakan obyek wisata yang sangat fenomenal dengan pergantian warna airnya. Terkadang berwarna hijau, kuning atau berwarna-warni seperti pelangi. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan sulfur yang cukup tinggi sehingga saat sinar matahari mengenai air telaga maka warna air telaga nampak berwarna-warni. Karena keindahan dan kemisteriusannya yang menarik hati, tempat ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Pepohonan lebat di sekitar Telaga Warna juga menambah indahnya panorama Telaga. Agar bisa menikmati pemandangan yang lebih indah, para pengunjung bisa mendaki ke puncak bukit yang memagari telaga.

Ada beberapa versi cerita mengenai asal-usul Telaga Warna ini. Beberapa masyarakat meyakini bahwa pada zaman dahulu ada bangsawan yang cincinnya jatuh ke dalam telaga ini. Diduga karena cincinnya yang sangat sakti, sehingga membuat warna dari telaga tersebut. Ada pula sebagian masyarakat yang meyakini bahwa tempat tersebut merupakan tempatnya para bidadari.










Tepat disampingnya terdapat telaga lain yang disebut Telaga Pengilon yang berkilau seperti cermin. Diantara telaga terdapat Gua Semar memiliki panjang 4 meter dengan dinding batu dan biasa dipergunakan untuk meditasi, terdapat juga gua lain yaitu Gua Sumur dan Gua Jaran. Di dalam Gua Sumur ini terdapat sumber air suci yang disebut "Tirta Perwitasari" (Jawa). Di lokasi inilah Umat Hindu sering mengadakan Upacara ritual yang disebut Muspe atau Mabakti atau Medhak Tirta.



Source :  http://wisatajateng.com/kabupaten-wonosobo/wisata/telaga-warna

GOA PUTRI KENCONO WONOGIRI

Indahnya Goa Putri Kencana dengan Stalagtit Hidup dan Warna SpiritualGoa Putri Kencana

Pracimantoro

 

 


--Satu lagi kekayaan pariwisata Wonogiri yang layak dikunjungi, yakni Goa Putri Kencana di Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro. Goa sepanjang sekitar 120 meter dengan luas sekitar 1.000 meter persegi ini memiliki keindahan stalagtit dan stalagmit yang masih hidup.
Goa Putri Kencana sebenarnya sudah mulai moncer sejak ditemukan pada 1991. Namun entah mengapa, keindahan goa berbumbu kisah spiritual di zaman Kerajaan Majapahit ini gaungnya tak mampu menembus peta pariwisata nasional.
Padahal begitu memasuki pelataran goa Putri Kencana, pengunjung sudah disuguhi karya alam nan indah dan eksotik. Bebatuan bukit kapur, itulah gerbang penyambutannya.
Begitu melewati gerbang, indahnya jutaan stalagtit dan stalagmit membuat mata terbelalak menyiratkan kekaguman. Tetesan air di sana-sini menunjukkan stalagtit di langit-langit masih terus terbentuk. Begitu pula stalagmit di dasar goa akan semakin menjulang menerima kesabaran alam meneteskan material kapur.
Inilah salah satu ciri khas kawasan kars. Tak heran selain Goa Putri Kencana,  di wilayah Kecamatan Pracimantoro dan beberapa kecamatan wilayah Selatan Kabupaten Wonogiri, masih banyak puluhan bahkan mungkin ratusan goa. Namun hampir semua goa itu tidak dikelola dengan baik oleh pihak berkompeten.
Tentang Goa Putri Kencana, memiliki keunikan tersendiri. Di bagian dalam goa secara alami terbagi menjadi beberapa ruangan. Ruangan-ruangan itu diberi nama ruang kebudayaan, kapusakan, jumenengan, sarasehan, keluarga serta sendang panyuwunan.







Berada di dalam Goa Putri Kencana seolah berada di dalam gedung atau istana dengan ornamen jutaan stalagtit dan stalagmit. Sangat memukau. Sayang hingga puluhan tahun berlalu, tak ada prakarsa dari pihak berkompeten untuk memasang lampu penerangan. Begitu juga dengan fasilitas toilet, tempat ibadah dan fasilitas umum lain. Mungkin ini salah satu penyebab kenapa Goa Putri Kencana tak mampu mendunia.
 “Kalau boleh usul, pemerintah mestinya membangun fasilitas toilet dan tempat ibadah. Syukur kalau di luar goa dibuatkan taman agar pengunjung juga bisa santai setelah berjalan-jalan di dalam goa,” ujar Darmadi, petugas jaga goa Putri Kencana, Minggu (28/08/2016).
Menurut Darmadi, penemuan goa Putri Kencana pada 1 Januari 1991 tidak lepas dari nuansa spiritual. Begitu pun penamaan goa hingga ruangan-ruangan di dalamnya. Tak heran selain tempat wisata di siang hari, Goa Putri Kencana menjadi tempat wisata spiritual di malam hari.
“Banyak pengunjung dari luar Kabupaten Wonogiri datang untuk laku spiritual. Dulunya para pengunjung spiritual itu hanya dilayani pada malam-malam tertentu. Tapi sekarang setiap malam bisa digunakan untuk laku spiritual,” jelas Darmadi.
Sementara itu Darmanto, seorang pengunjung, mengaku terkesan dengan keindahan goa Putri Kencana. Dia datang bersama sang anak yang masih duduk di bangku SD untuk menunjukkan kepada putranya tentang bagaimana alam mempercantik dirinya.
“Sangat bagus. Makanya saya datang bersama anak agar anak saya ini mengenal alam dan mengetahui bagaimana proses alam mempercantik dirinya,” kata Darmanto.
Untuk masuk ke Goa Putri Kencana, pengunjung cukup membayar tiket dan asuransi jasa raharja Rp 2.100/pengunjung.



Source :  orotwonogiri.com/berita-wonogiri-582-indahnya-goa-putri-kencana-dengan-stalagtit-hidup-dan-warna-spiritual.html

AIR TERJUN KAHYANGAN WONOGIRI

WISATA SPIRITUAL KAHYANGAN WONOGIRI

 

 

 

Di bagian Timur Wonogiri terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di Desa Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya kurang lebih 47 km dari ibu kota kabupaten Wonogiri. nhaa kalau disinilah saya tinggal, hehe jadi saya sering banget ke tempat ini karena deket dengan rumah, dam pengunjung setiap hari banyak,, hehe

Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari terminal bus giriwono dan naik minibus dari dekat ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo atau langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan tapi harus pakai ongkos haha..




Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau.

Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jumat Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar.
Kahyangan konon merupakan tempat petilasan Raja Mataram dalam melakukan tirakat atau meditasi. Di tempat inilah Danang Suto Wijoyo mendapatkan wahyu dan mengadakan perjanjian dengan Ratu Kidul untuk bersama-sama membangun kerajaan di tanah Jawa.
Suasana di obyek wisata ini memang terasa sakral dengan gemericik air sungai yang mengalir. Di tempat inilah para pengunjung melakukan meditasi atau sekedar beristirahat sambil merenung dan melepaskan kepenatan rutinitas yang sangat membosankan. Kahyangan juga dilengkapi dengan sarana ibadah, toilet dan tempat pembelian aneka souvenir berupan benda-benda bertuah dari kayu, batu mulia, dan benda bertuah lainnya. itulah sekilas tentang objek wisata kahyangan, situs bersejarah dari Wonogiri timur.




Source : http://www.wonogiri.online/2016/03/kahyangan-situs-bersejarah-dan-tempat.html

WISATA SOKO GUNUNG WONOGIRI

Wisata Menara Pandang Soko Gunung Wonogiri

 

 

Namanya menara pandang soko gunung, tempat yang tidak jauh dari bukit gantole Wonogiri ini merupakan tempat yang sangat indah untuk melihat lanscape kota wonogiri dari ketinggian.Dari waduk Wonogiri hingga view sebelah utara kota Wonogiri terlihat dari menara pandang ini bahkan Kota sukoharjo yang terletak di sebelah utara Wonogiri juga bisa terlihat dengan jelas jika kondisi cuaca sedang cerah.

Tempat ini memang baru dibuka pada hari selasa 05/07/2016 kemarin sehingga sedikit orang yang tahu,bahkan bisa dibilang terabaikan oleh mereka yang hendak ke Landasan Gantole 2/ puncak Joglo,padahal tempat lebih menyajikan pemandangan yang luar biasa dibanding Puncak Joglo. Untuk menuju ke sana sama seperti kami menuju Puncak Joglo,hanya saja di pertigaan terakhir kita mengambil jalan lurus ke arah Dusun Soko Gunung.Cukup mudah untuk menemukan tempat ini karena memang sudah di pasang papan penunjuk jalan.
Tiba di lokasi parkir kami di sambut ramah oleh penjaga lokasi sekitar yang bernama pak Parno dan Mas eclik panggilannya.Tidak menunggu waktu lama,selesai menaruh motor kami lanjut treking ke puncak Soko Gunung yang berjarak kurang lebih 30 menit dengan jalan tanah yang di buka oleh warga sekitar yang memudahkan kami untuk menuju puncak.Bahkan di beberapa sudut sudah ada papan petunjuk supaya kami tidak tersesat plus adanya imbauan untuk tidak membuang sampah sembarang tentunya.







Tiba di Puncak bergegas kami langsung menuju gardu pandang yang dibuat dari bahan bambu oleh warga sekitar.Tapi walaupun begitu cukup aman bagi kami para pengunjung untuk berada di atas pandang.Di Gardu pandang inilah kami bisa melihat lanscape kota Wonogiri ke segala arah,dari waduk gajah mungkur di sebelah kanan kami hingga lanscape kota Wonogiri di sebelah depan/utara kami.Dan sebelah kiri kami bisa melihat deretan pegunungan gajah mungkur.Bagi kalian yang hendak melihat sunrise pagi harinya diperbolehkan untuk mendirikan tenda di puncak ini tapi dengan perizinan warga setempat.

Dari info yang kami dapat,ke depannya nanti tempat ini akan dijadikan lahan camping di sebelah timur/di bagian hutan pinus dan nantinya pun akan ada wahana flying Fox untuk liburan keluarga.Semoga saja segera terlaksana kedapannya karena bisa membantu perekonomian warga sekitar. Sayangnya kedatangan kami kali ini terbilang terlambat sehingga tidak banyak waktu untuk menikmati suasana sejuk di tempat ini karena pada sore hari kabut mulai turun menutup seluruh tempat dan membawa udara dingin yang memaksa kami untuk segera bergegas kembali.

Tiba kembali di parkiran motor di sebuah rumah penduduk kami beristirahat sejenak untuk melepas lelah,dan tak lama kemudian kami membayar parkir hanya sebesar Rp.2000,-. Cuma cukup membayar parkir sebesar itu kami sudah bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa,sebuah harga yang cukup murah untuk bisa menikmati ciptaan Tuhan dari ketinggian Menara Pandang Soko Gunung.Tempat baru nan asik untuk melihat indahnya kota Wonogiri


Source:  https://backpackerjakarta.com/menara-pandang-soko-gunung-wonogiri/

Selasa, 08 November 2016

PUNCAK BUKIT CUMBRI PURWANTORO

Bukit Cumbri 638 Mdpl Purwantoro Wonogiri Jawa Tengah

Purwantoro merupakan kecamatan di wonogiri yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur yaitu ponorogo, iya di kota kecil ini terdapat beberapa tempat wisata yang belum terlalu di kenal oleh masyarakat luas terutama masyarakat solo dan sekitar nya.
Bukit Cumbri orang biasa menyebut nya , adalah suatu kawasan pegunungan yang terdapat di Gunung sewu,terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di Desa Biting, Purwantoro, Wonogiri. Kalo kita ingin ke Gunung cumbri arah dari Solo ke arah Wonogiri baru ke arah Ponorogo dari Solo sekitar 95 km atau 2,5 jam perjalanan naik bus. Cumbri merupakan nama sebuah puncak bukit dari gugusan bukit yang terbentang dari desa Bakalan sampai Biting, di Cumbri sangatlah gersang tanaman yang hidup di sana hanyalah pohon jambu mete atau jambu monyet dan rumput-rumputan saja.

Untuk menuju Cumbri ada 3 pos pendakian untuk menuju puncak tersebut yaitu
Pos 1 ( pintu Timur ) Ds Jatisari Ds Biting kec purwantoro
Pos 2 ( pintu tengah ) melalui Dusun Sumber Desa Biting Kecamatan Purwantoro.
Pos 3 ( pintu Barat ) yang terletak Di Torgo Dusun Kepyar Desa Kepyar Kecamatan Purwantoro.
Jalan terjal setapak tanpa mengaman, benar – benar menguji nyali kita, saat naik dan turun Puncak Cumbri.di harapkan pendaki atau pengunjung tetap hati-hati




Transportasi menuju ke Bukit cumbri, untuk saat ini kendaraan umum memang belum tersedia untuk menuju ke obyek wisata ini ,namun anda bisa membawa kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 namun tidak sampai puncak.
Transportasi Umum ( bus)  yang melayani Trayek dari Solo atau Wonogiri

Gunung Mulia Jurusan Solo Wonogiri Purwantoro - turun di Terminal Purwantoro
Timbul Jaya Jurusan Solo Wonogiri Purwantoro -turun di Terminal Purwantoro
Purwo Putro Jurusan Solo Wonogiri Ponorogo Turun di Pasar Purwantoro
Timbul Jaya Jurusan Solo Wonogiri Ponorogo Turun di Pasar Purwantoro


Balik Ke Topik bukit Cumbri.
Setelah anda yang telah sampai di purwantoro silahkan anda Tanya ke Tukang ojek,nah sekalian anda suruh menghantarkan ke Bukit Cumbri, pasti Langsung di anter, sekalian minta nomor hp nya, biar nanti pas pengen balik bisa di Jemput dan di anter ke Terminal Purwantoro Lagi,



Source :  www.purwantoro.net › Pribadi › Purwantoro › wisata

Minggu, 06 November 2016

TELAGA CLAKET

Telaga Claket Wonogiri

 

Telaga Claket terletak di Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Letaknya dekat dengan  Bendungan Colo yang terletak di Kecamatan Nguter. Melakukan perjalanan dari Solo selama 60 menit untuk sampai
dilokasi. Untuk akses menuju Telaga ini cukup mudah yaitu dari jalan raya Sukoharjo-Wonogiri (Tepatnya Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo) kurang lebih 20 menit dengan menggunakan kendaraan sampai ke lokasi tersebut.



Dikelilingi oleh bukit-bukit Telaga Claket ibarat surga yang tersembunyi dan masih natural menyatu dengan alam. Suasana hening bernafaskan hembusan angin membawa Kami merasa nyaman duduk di area Gazebo telaga sebelum turun ke telaga untuk mengambil gambar moment teristimewa. Dipinggir telaga nampak beberapa orang laki-laki yang duduk sambil memegangi gagang pancing ditangannya berharap seekor ikan mau memakan umpannya. Sesi pengambilan foto yang disukai pengunjung terletak di jembatan kayu menuju telaga, namun untuk hal ini pengunjung harus membayar Rp.5000,-/orang untuk dapat turun dan berfoto.
 Telaga Claket bukan hanya menghadirkan keindahan telaganya, namun juga menawarkan perpaduan antara wisata dan agro. Hal ini dapat dijumpai di sebelah timur gazebo terdapat peternakan kambing dan juga terdapat kolam-kolam untuk membudidayakan ikan lele. Serta di sebelah selatan telaga dapat ditemukan sebuah area outbound sederhana. Pengunjung yang datang ke telaga bermacam-macam ada yang komunitas pemancing, peserta yang ingin mengadakan wisata alam dan para pelancong lainnya. Biaya yang murah dan sensasi yang didapat menjadikan telaga claket sering ramai pengunjung saat hari libur. Untuk menambah keindahan dan menghindari panas sebaiknya datang saat sore ketika matahari hendak terbenam, semburat cahaya dari balik perbukitan menjadi background yang sempurna.


Source: www.jalansolo.com/wisata/telaga-claket-woogiri/

GANTOLE WONOGIRI

Pesona Indah Gantole Wonogiri



Wonogiri merupakan kabupaten yang terkenal dengan Wisata Waduk Gajah Mungkurnya. Namun baru-baru ini banyak wisatawan yang mulai berdatangan ke Wonogiri tidak hanya untuk berkunjung ke Waduk saja. Ada wisata tersembunyi tepat disebelah utara Waduk Gajah Mungkur, yakni Gantole. Gantole ini pada awalnya merupakan tempat olahraga paralayang. Namun karena indahnya pemandangan Waduk Gajah Mungkur dapat dilihat sangat indah dari tempat ini maka perlahan Gantole menjadi salah satu tempat yang diminati Wisatawan.

Gantole ini ada dua lokasi, yakni Gantole atas dan Gantole bawah. Untuk sampai ke lokasi Gantole bawah tidaklah terlalu sulit daripada untuk ke lokasi Gantole atas. Untuk mencapai Gantole atas jalannya cukup sulit, maka keselamatan sangat diutamakan. Jalannya tidak bisa dikatakan lebar, berliku dan tanjakkannya cukup tajam. Untuk para Wisatawan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Saya sarankan untuk para wisatawan sebaiknya menggunakan kendaraan roda dua saja, mengingat jalan yang cukup sulit. Perjalanan yang menurut saya cukup menegangkan pada saat akan mencapai Gantole atas, akan terbayar dengan betapa indahnya pemandangan perairan Waduk Gajah Mungkur.









Lokasi Gantole ini tidaklah sulit untuk ditemukan, dari Kabupaten kota wonogiri hanya berjarak sekitar 3 kilometer. Ambil jalur Pracimantoro lalu ikuti jalan besar saja, kemudian nanti ada gapura gantole di sebelah kanan jalan. Masuk dan ikuti petunjuk disekitar sana, untuk gantole bawah ada petunjuk di kanan jalan. Sedangkan untuk gantoke atas di sebelah kiri jalan. Perlu diketahui bahwa Wisata Gantole untuk saat ini tidak dipungut biaya masuk. Jadi tunggu apalagi, ayo ke Gantole Wonogiri Wisata indah yang murah meriah dan Wajib dikunjungi ^^.


Source:  raniyuliasri.blogspot.com/2016/03/pesona-indah-gantole-wonogiri.html

PANTAI SEMBUKAN

Pantai Sembukan: Nikmati Deru Ombak Dibalik Karang Berbatu

  Wisata Pantai Sembukan - Pantai Sembukan, sebuah pantai yang terletak di ujung kota kecil Wonogiri, Jawa Tengah.
Pantai dengan karakter bebatuan kapur ini memiliki panorama yang indah dan memesona. Tidak hanya memiliki panorama yang indah, menurut mitos yang dipercaya masyarakat pantai yang berada di Dusun Sembukan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri ini merupakan pintu masuk Nyi Roro Kidul menuju Kasunanan Surakarta.

Sisi Mistis Tingkatkan Daya Tarik Pantai Sembukan


Karena dipercaya sebagai pintu masuk Nyi Roro Kidul, tak ayal pantai ini juga dijadikan sebagai destinasi aktivis spiritual seperti tokoh spiritual Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran Surakarta, dan Keraton Yogyakarta Hadiningrat.

Pantai ini konon juga merupakan pintu ke-13 Nyi Roro Kidul untuk menghadiri pertemuan dengan raja-raja Keraton Surakarta terdahulu. Sehingga jika berkunjung ke pantai ini pada dasarnya memiliki peraturan yang hampir sama jika kita berkujung ke Pantai Parangtritis, yakni salah satu aturan yang paling tersohor adalah dilarang memakai pakaian warna hijau.

Di pantai ini juga secara rutin diadakan Upacara Larung Agung pada malam Satu Sura. Upacara Larung Agung adalah ritual yang ditujukan sebagai wujud rasa syukur nelayan atas melimpahnya tangkapan ikan dan sebagai doa tolak bala agar nelayan dan masyarakat terhindar dari segala mara bahaya. Upacara Larung Agung ini diadakan oleh Pemkab Wonogiri, Kasunanan Surakarta dan juga masyarakat di sekitar wilayah Paranggupito.

Akomodasi Pantai Sembukan yang Bikin Kantong Tetap Tebal

Dengan biaya masuk sebesar Rp3.000,00 anda sudah bisa menikmati putihnya pasir pantai dan deru ombak. Pantai sembukan ini dikelilingi oleh 3 bukit kapur yang menjulang tinggi. Tentu ber-selfie dari ketiga bukit ini sudah menjadi suatu keharusan mengingat indahnya view pantai dari atas bukit tersebut.

Bagi Anda umat Islam, tidak perlu kuatir mencari tempat ibadah jika sudah masuk waktu sholat, karena di atas bukit ini telah dibangun masjid, paseban dan sanggar. Banyaknya tebing tebing curam di sekitar pantai membuat banyak pehobi rock climbing melirik pantai ini. Tetapi bagi Anda penggemar renang di pantai, sepertinya keinginan untuk berenang di Pantai Sembukan pupus sudah karena pantai ini didominasi oleh karang-karang kecil dan tajam.




Source: www.azwisata.com › ... › Wisata Pantai › Wisata Wonogiri

PANTAI NAMPU

Keindahan Alam Pantai Nampu di Wonogiri 

 

Keindahan Alam Pantai Nampu di Wonogiri, Tempat Wisata Terindah - Banyak orang yang belum tahu bahwa Kabupaten Wonogiri memiliki potensi wisata pantai yang sangat menjanjikan. Pantai-pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Sebagian besar merupakan tempat wisata yang masih tersembunyi dan belum terjamah manusia. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya akses menuju pantai dan kurangnya promosi dari pihak terkait. Salah satu pantai yang indah di Kabupaten Wonogiri adalah Pantai Nampu. Pantai Nampu memiliki pemandangan alam berupa hamparan pasir putih yang menawan, serta deburan ombak yang beradu dengan batu karang. Deburan ombak ini sangat deras karena Pantai Nampu ini masih termasuk dalam deretan pantai selatan yang berhubungan langsung dengan Samudera Hindia.
Lokasi Pantai Nampu Wonogiri berlokasi di Desa Dringo, Kelurahan Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri Jawa Tengah. Jarak tempuh dari Kota Wonogiri ke Pantai Nampu sekitar 70 km atau butuh sekitar 2 jam perjalanan darat untuk tiba di sana. Akses jalan menuju Pantai Nampu sudah cukup bagus kerena melalui Jalan Kabupaten yang sudah halus. Jika anda kesana, anda akan melalui rute perjalanan sebagai berikut :
Kota Wonogiri -  Paranggupito-perempatan Giri Belah - Kecamatan Paranggupito.

Tiket Masuk Pantai Nampu Wonogiri

Untuk menikmati keindahan alam Pantai Nampu Wonogiri anda hanya diwajibkan mmbeli tiket sebesar Rp 2.000 dan ditambah dengan uang untuk parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 saja. Sangat murah sekali bukan ? Hal itu karena pengelolaan tempat wisata Pantai Nampu ini belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Wonogiri namun masih dikelola oleh masyarakat sekitar.


 Source: tempatwisatadaerah.blogspot.com › ... › Wisata Pantai › Wonogiri

HUTAN DONOLOYO

LEGENDA ASAL MULA HUTAN JATI DONOLOYO

 


Padamulanya Donoloyo adalah nama sebuah hutan yang berada di tepian hulu Bengawan Solo. Kemudian nama inilah yang digunakan oleh masarakat sekitar hutan itu untuk menyebut seorang laki-laki yang terkenal santun dan bijak lagi sakti yang kemudian babat alas (membabat hutan) untuk ia diami kelak bersama keluarganya. Orang-orang sekitar hutan itu menyebutnya Ki Ageng Donoloyo.
Ki Ageng (sebutan untuk orang yang dihormati di suatu desa) Donoloyo adalah seorang laskar Majapahit yang tertinggal dari pasukannya di daerah Wonogiri sebelah timur, tepatnya di desa Sambirejo kecamatan Slogohimo sehingga ia memutuskan untuk tidak kembali dan menetap di wilayah itu (ada yang berpendapat hal ini diperkirakan oleh pengaruh raja mereka, Airlangga yang memutuskan meninggalkan kerajaan untuk mencari keabadian dengan bertapa, namun ada pula versi lain yang mengatakan bahwa mereka berdua tidak pulang ke Majapahit akibat terjadi peperangan saudara dan desakan dari kerajaan Islam Demak).
(Menurut versi lain pula banyak orang mengatakan bahwa Ki Ageng masih kerabat dekat dengan Airlangga, penguasa Majapahit ketika itu yang mana kemudian memberikan sebuah wilayah untuk dikembangkan menjadi sebuah desa layaknya Gajah Mada).
Ketika tertinggal ia tidak sendiri melainkan ia bersama seorang laskar lain yang kelak dinamakan oleh orang-orang sekitarnya dengan nama Ki Ageng Sukoboyo. Namun kemudian mereka memutuskan untuk berpisah mencari wilayah sendiri-sendiri untuk mereka jadikan tempat menepi dan kelak pada akhirnya berkeluarga. Ki Ageng Donoloyo menuju ke selatan sementara Ki Ageng Sukoboyo menuju ke utara di hutan Sukoboyo setelah terjadi pertengkaran kecil di tengah-tengah wilayah yang kemudian kelak mereka diami. Ki Ageng Sukoboyo mempunyai watak yang keras sementara Ki Ageng Donoloyo sebaliknya.
Setelah beberapa tahun kemudian Ki Ageng Donoloyo dicari oleh seorang kakak perempuannya. Hingga pada akhirnya suatu saat kakak Ki Ageng Donoloyo itu dipersunting oleh Ki Ageng Sukoboyo. Hal inilah yang kemudian mempererat kembali ikatan di antara keduanya meski pada mulanya mereka sempat berseteru memperebutkan tempat menepi.
Masalah kedua pun muncul (kelak masalah ini merenggangkan kembali persaudaraan mereka) ketika Ki Ageng Donoloyo ingin mengunjungi kakak perempuannya setelah sekian lama tidak bertemu. Kejadian ini adalah ketika Ki Ageng Donoloyo hendak pulang ke daerahnya, ia terpaku pada sekitar kediaman Ki Ageng Sukoboyo yang tumbuh beberapa pohon Jati besar, tinggi menjulang. Ia tidak tahu sebelumnya kalau di sekitar rumah kakak iparnya itu tumbuh pohon yang belum ia temui selama hidupnya. Pohon itu seperti mengeluarkan sinar. Terbersit kemudian dalam hatinya untuk bertanya pohon apakah itu kepada Ki Ageng Sukoboyo. Kamudian dijelaskan bahwa pohon itu bernama pohon “jati” pohon yang memiliki batang kayu berkualitas paling baik (sejatinya kayu) di Kedhuang Ombo (tanah Jawa), dan tidak sembarang orang boleh menanamnya. Mendengar penjelasan itu Ki Ageng Donoloyo sangat tertarik untuk meminta klentheng (biji kayu jati) untuk ia tanam di daerahnya. Namun ketika ia mengutarakan niatnya itu, justru ia mendapatkan tolakan. Ki Ageng Sukoboyo marah-marah tak terkira mendengar permintaan Ki Ageng Donoloyo. Namun dengan sabar Ki Ageng Donoloyo hanya menunduk dan diam mendapatkan semprotan marah kakak iparnya itu. Lantas ia pun berpamitan untuk kembali ke niatnya semula yakni pulang ke daerahnya (kelak disebut hutan Donoloyo).
Sesampainya di tengah perjalanan ia tercengang keget ketika kakak perempuannya (istri Ki Ageng Sukoboyo) meneriakinya dari belakang. Ia pun berhenti dan menoleh. Sang kakak menghampiri dan berkata bahwa ia telah mendengar percakapannya dengan Ki Ageng Sukoboyo dan juga permintaan tersebut. Sang kakak menyarankan agar ia satu purnama lagi kembali dan membawa tongkat dari bambu uluh (jenis bambu paling kecil yang biasa dipakai sebagai tempat membran terompet tahun baru) untuk menyembunyikan biji jati dengan cara menghunjamkan tongkat itu di atas klentheng / biji jati sehingga biji tersebut akan masuk dengan sendirinya. Sang kakak melarangnya untuk waktu dekat ia kembali lagi ke rumahnya sebab ia khawatir Ki Ageng Sukoboyo masih merasa tersinggung dan menyimpan marah dengan permintaan adiknya tempo hari.
Dan sampailah satu purnama itu, Ki Ageng Donoloyo akhirnya berhasil mencuri dua biji jati dari pekarangan Ki Ageng Sukoboyo meski ketika itu mereka berdua bersama-sama tampak asik berjalan-jalan sembari bercakap-cakap di bawah pohon jati kesayangan Ki Ageng Sukoboyo.
Meski berhasil mencuri dua biji klentheng dan merasa yakin jika Ki Ageng Sukoboyo tidak mengetahui tindakan culasnya ini ia masih saja gugup, dan hal ini membuatnya pulang dengan tergesa-gesa dan membuat sepasang kakinya sedikit berlari.
Sampailah kemudian ia di hutan Denok (sekarang desa Made). Ia beristirahat di bawah pohon bulu (semacam beringin) yang rindang. Di situlah kemudian satu biji terjatuh dan tumbuh besar dengan dililit pohon bulu (pohon jati berada tepat di tengah lilitan pohon bulu sehingga terlihat unik, tampak seperti pohon bulu yang merangkul pohon jati). Jati itu kemudian dinamakan jati Denok. Sementara satu biji kemudian ditanam di hutan Donoloyo yang kelak dinamakan Jati Cempurung, yang juga kemudian dipercayai digunakan sebagai soko guru pembangunan masjid Demak kali pertama. Jati Cempurung ini memiliki keunikan yakni sore ditanam paginya sudah tumbuh dengan berdaun dua. Maka tidak heran jika kemudian konon jati ini tumbuh dengan cepat dan besar sehingga bayang-bayangnya ketika pagi sampai di tengah alun-alun Demak.
Maka semenjak itulah ketika jati Cempurung sudah beranak-pinak Ki Ageng Donoloyo melarang warga sekitar hutan Donoloyo untuk membawa atau menjual pohon jati dari Donoloyo kepada orang-orang di utara jalan (sekarang jalan raya Wonogiri-Ponorogo yang dipercayai sebagai tempat pertengkaran pertama kali antara Ki Ageng Donoloyo dengan Ki Ageng Sukoboyo ketika berebut tempat untuk menepi) sebab hal itu akan berdampak kematian, kayu jati itu dengan sendirinya akan berubah menjadi jengges tenung (santhet) pada yang membawa (mengangkut) dan yang menjualnya.
Konon pula kemudian Jati yang berasal dari hutan Donoloyo semua memiliki ciri growong di tengah batangnya meskipun sedikit, sebab hal ini dikarenakan induknya (Jati Cempurung) adalah dari hasil mencuri. Selain itu keunikan lainnya adalah adanya suatu cerita yang mengatakan bahwa ketika keraton Surakarta membutuhkan dua batang pohon jati yang berasal dari hutan Donoloyo dapat kembali lagi ke asalnya setelah seorang ndalem (kerabat keraton) mencemoohnya. Jati itu kembali ke sisi hutan Donoloyo paling barat, tepatnya di desa Pandan (dan dua batang pohon jati itu sampai sekarang masih ada. Orang-orang mempercayai dua batang pohon jati yang tergeletak di pinggir sebuah sawah di desa Pandan itu adalah Jati yang kembali akibat dicemooh orang nDalem Keraton Surakarta).
Jati Cempurung dan Masjid Demak
Ki Ageng Donoloyo sangat takjub dengan pertumbuhan jati yang ditanamnya ini. Pohon jati itu tumbuh dengan luar biasa. Dengan waktu yang tidak lama pohon jati itu tumbuh besar menjulang tinggi. Pohon jati itu memberinya kebanggaan luar biasa. Setiap hari ia memandangnya sembari memanjakan burung perkutut putih kesukaanya sembari pula menghisap candu dengan pipa panjang yang dihisap dari samping bersama anak-anak dan istrinya (versi lain mengatakan bahwa Ki Ageng Donoloyo tidak beristri). Sesekali sembari menikmati pohon jati itu Ki Ageng menanggap ledhek mbarang (orkes keliling) jika kebetulan lewat.
Hingga pada akhirnya datanglah utusan Raden Patah dari kerajaan Demak menemui Ki Ageng Donoloyo untuk membeli pohon jati yang ditanamnya itu berapapun harganya. Ki Ageng Donoloyo pun memperbolehkannya, tapi ia tidak meminta apa-apa sebagai gantinya. Ia hanya meminta sebuah sarat “Lemah Kedhuang Ombo yen ono pagebluk njaluk kalis lan ojo kanggo papan peperangan : tanah Jawa ini jika ada paceklik maka segeralah bisa diatasi dan jangan dijadikan sebagai ajang peperangan.” Maka segeralah utusan itu ke Demak dan menyampaikan sarat Ki Ageng kepadanya. Maka Raden Patah pun menyanggupinya.
Raden Patah pun mengutus beberapa dari Wali Songo untuk menebang jati Cempurung. Sebelum menebang para wali itu berembug di sebuah desa mengenai penebangan hingga cara membawa kayu jati itu ke Demak sebab ukuran pohon jati yang luar biasa besarnya (sekarang desa tempat berembug para Wali itu dinamakan desa Pule kecamatan Jatisrono, yang berasal dari kata “Ngumpule” yang berarti berkumpul untuk berembug). Kemudian disepakatilah cara mengangkut Jati Cempurung itu setelah ditebang yakni dengan cara dihanyutkan di hulu sungai Bengawan Solo (tepat persis di belakang punden) ketika musim penghujan. Konon pula setelah Jati Cempurung itu ditebang batang paling ujung/ pucuk jatuh di sebuah desa di kecamatan Sidoarjo yang berjarak kurang lebih 18 km sehingga desa itu dinamakan desa Pucuk.
Setelah penebangan Jati Cempurung itulah menurut banyak orang kemudian Ki Ageng Donoloyo sudah tak tampak lagi di kediamannya. Banyak orang mempercayainya Ki Ageng telah moksa, hilang bersama raganya.
 

Nah itu dia legenda hutan jati donoloyo gan semoga cerita diatas menambah wawasan kita akan daerah slogohimo wonogiri dan keanekaragaman indonesia.
 
 

Source: gootoez.blogspot.com/2012/.../legenda-asal-mula-hutan-jati-donoloyo.ht...

WONOASRI SEPER


Taman Wonoasri seper Wonogiri 

 

Taman Wono Asri Seper Wonogiri
Selain pantai dan obyek wisata air seperti waduk dan jurug, wonogiri mempunyai obyek wisata alam yang akhir akhir ini menjadi tujuan para wisatawan lokal maupun non lokal. Salah satu wisata alam di ‪‎Wonogiri‬ adalah taman wonoasri seper. Berada di lahan milik perhutani yang dikembangkan bersama warga sekitar dengan melibatkan infestor lokal,hutan pinus ini disulap menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan. "taman ini nantinya akan dipenuhi dengan bunga matahari, karena baru ditanam sekitar 2 minggu jadi ya belum berbunga" kata pak muhajir lasel Selain hutan pinus yang lebat dan taman bunga yang indah tempat ini juga menyediakan wahana bermain bagi anak-anak, flying fox, dan wahana berkuda. "Meskipun terbilang baru dan sekarang penggarapanya belum rampung tempat ini rekomended banget buat masyarakat yang ingin berekreasi bersama keluarga" ujar hlestya salah satu pengunjung.

Wahana berkuda adalah salah satu wahana andalan di taman wonoasri. untuk masyarakat wonogiri Tak usah jauh jauh keluar kota wonogiri untuk menikmati sensasi berkuda cukup datang ke taman wonoasri di seper, balepanjang, jatipurno.setiap hari minggu juga sering di adakan panggung hiburan menampilkan orgen tunggal maupun orkes. untuk istirahat juga tersedia warung warung kecil yang berjualan minuman dan makanan ringan. selain itu miniatur Indonesia, taman jawa, saung dan rumah payung masih dalam proses pengembangan obyek wisata WNS.
untuk menjangkau objek wisata ini juga tidak begitu sulit. dari wonogiri kota ambil arah jalur ponorogo sampai pasar jatisrono  ambil kiri arah kecamatan jatipurno dari kecamatan jatipurno ambil jalur balepanjang.untuk yang dari selatan ( batu warno dll ) ambil arah ngadirojo dan ambil jalur jatisrono, untuk tiket masuk di kenakan tarif 4000 dan parkir 2000 cukup murah dan bisa menikmati wahana wahana yang ada,  jika berkunjung kesini bisa juga ke objek wisata lain yang tidak jauh dari wonoasri seper yaitu air terjun watu jadah atau hutan pinus 1000 yang tidak kalah bagus. 
Wahana berkuda adalah salah satu wahana andalan di taman wonoasri. untuk masyarakat wonogiri Tak usah jauh jauh keluar kota wonogiri untuk menikmati sensasi berkuda cukup datang ke taman wonoasri di seper, balepanjang, jatipurno.setiap hari minggu juga sering di adakan panggung hiburan menampilkan orgen tunggal maupun orkes. untuk istirahat juga tersedia warung warung kecil yang berjualan minuman dan makanan ringan. selain itu miniatur Indonesia, taman jawa, saung dan rumah payung masih dalam proses pengembangan obyek wisata WNS.
untuk menjangkau objek wisata ini juga tidak begitu sulit. dari wonogiri kota ambil arah jalur ponorogo sampai pasar jatisrono  ambil kiri arah kecamatan jatipurno dari kecamatan jatipurno ambil jalur balepanjang.untuk yang dari selatan ( batu warno dll ) ambil arah ngadirojo dan ambil jalur jatisrono, untuk tiket masuk di kenakan tarif 4000 dan parkir 2000 cukup murah dan bisa menikmati wahana wahana yang ada,  jika berkunjung kesini bisa juga ke objek wisata lain yang tidak jauh dari wonoasri seper yaitu air terjun watu jadah atau hutan pinus 1000 yang tidak kalah bagus. 
 
 
Source:  wonogirimendunia.blogspot.com/.../taman-wonoasri-seper-wonogiri.htm...

WADUK GAJAH MUNGKUR (WGM)

Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Minggu 06 November 2016- Jawa Tengah
Waduk Gajah Mungkur di Provinsi Jawa Tengah merupakan potensi tempat wisata yag sangat ramai dikunjungi. Waduk ini hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari Kabupaten Wonogiri di mana membendung sungai terpanjang di Jawa Tengah yaitu sungai Bengawan Solo. Usia Waduk Gajah Mungkur termasuk tua yaitu dibangun pada tahun 1970 dan baru mulai bisa beroperasi pada tahun 1978. Awalnya pembuatan waduk ini menuai banyak protes dari penduduk setempat karena pemerintah Indonesia terpaksa harus menggusur puluhan ribu orang dari desanya. Untungnya, saat ini kita bisa merasakan berbagai macam manfaat dari pembangunan waduk tersebut.
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri ini telah membentuk suatu danau buatan yang sekarang telah menjadi objek wisata. Selain itu, waduk ini juga berguna untuk mengairi persawahan warga di 4 wilayah sekaligus. Tidak hanya itu, PLTA dan juga kebutuhan air minum kota di Wonogiri didapat dari sumber air waduk ini.
Saat memasuki objek wisata Waduk Gajah Mungkur, akan terlihat patung Bedol Desa tepat di depan pintu masuk menuju area rekreasi. Patung ini sengaja dibuat untuk memperingati peristiwa Bedol Desa saat pembangunan waduk terjadi. Para wisatawan yang datang ke Waduk Gajah Mungkur dapat berkeliling danau atau sungai dengan cara menaiki kapal boat yang sudah disediakan. Bagi mereka yang suka menangkap ikan atau olah raga memancing juga dapat melakukan aktivitasnya di sini. Yang mengasyikkan adalah para pengunjung dapat menikmati fasilitas gantole atau layang gantung yang sangat seru.

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Jawa Tengah

 
Di sekitaran tempat wisata Waduk Gajah Mungkur akan terlihat lapangan yang sangat luas di mana ada panggung terbuka untuk melakukan pertunjukan musik. Banyak juga terdapat toko-toko cinderamata, pedagang kaki lima yang menawarkan makanan-makanan, warung makan, dan restoran yang menawarkan masakan khas Jawa Tengah seperti Nasi Pecel, dan Bakso. Waduk ini juga masih menjadi tempat mata pencaharian penduduk lokal yang bekerja sebagai nelayan. Maka jangan heran apabila di sekitaran Waduk Gajah Mungkur terdapat banyak kapal-kapal milik nelayan yang tertambat.





Source: wisatanesia.co › Jawa Tengah